Meski bukan berlatarbelakang pendidikan kesehatan, tidak membuat pria paruh baya ini gentar menjalankan amanah untuk menakhodai Dinas Kesehatan (Dinkes) di Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu). Kepercayaan pimpinan terhadap dirinya menjadi sebuah tantangan untuk dapat belajar bertanggungjawab terhadap berbagai hal terkait dunia kesehatan masyarakat.
Suhardi begitu Ia akrab disapa resmi dilantik menjadi kepada Dinas Kesehatan Inhu pada Kamis (25/4/2013) lalu. Sebelumnya Ia menjabat Kepala bagian Pembangunan Pemkab Inhu. Tidak berselang lama usai dilantik, pria kelahiran 06 Mei 1966 ini langsung menetapkan sejumlah program yang akan menjadi perioritas utama tahun ini.
Langkah pertama yang dilakukan adalah mengumpulkan seluruh kepala Puskesmas Inhu beserta Kepala tata usahanya untuk agar menyampaikan saran dan laporan, terkait kinerja dipuskesmas yang mereka pimpin. Menurutnya, dengan cara tersebut akan diketahui apa yang menjadi kendala selama ini untuk bahan evaluasi langkah kedepan.
Ia menambahkan, kualifikasi kesehatan yang bagus sudah dimiliki Inhu. Seperti fasilitas serta komitmen pemerintahnya dalam memberikan pelayanan terbaik untuk masyarakat. Namun tetap saja, polesan untuk memberikan warna lain harus terus dilakukan demi mendapatkan hasil maksimal.
Sinergitas antara fasilitas kesehatan, tenaga kesehatan dan pelayanan kesehatan penting dalam upaya memaksimalkan kinerja Dinkes. Ketiganya menurut suami dari Wisma Happy ini saling mendukung dan dapat membawa sektor kesehatan ini menjadi optimal melayani.
“Semua yang dibutuhkan sudah tersedia, seperti fasilitas kesehatan yang secara bertahap sudah kita lengkapi, baik sarana dan prasarana fisik seperti bangunan, alat-alat kesehatan, meskipun semuanya masih jauh dari kata sempurna, tapi kita terus mengupayakan agar kesempurnaan bisa tercapai, hingga ke daerah pelosok” ungkap Suhardi.
Dijelaskan Suhardi, ada sebanyak 18 puskesmas, 81 Puskesmas pembantu, Tujuh Pusksmas rawat inap di kabupaten Indragiri Hulu. Semua menjadi perhatian khusus ditahun 2013 ini, karena puskesmas ini yang langsung berhubungan dengan masyarakat melayani warga selama ini.
Ia mengakui, bahwa selama ini penempatan tenaga medis seperti bidan dan dokter tidak merata, sehingga masyarakat masih merasakan kurangnya pelayanan kesehatan. Masyarakat juga harus melakukan rujukan, karena ketiadaan dokter yang menangani didaerah itu. Banyaknya tenaga medis yang enggan ditempatkan di daerah terpencil menjadi masalah baru bagi Dinkes.
Saat ini, tenaga medis yang dimiliki Pemkab Inhu sebanyak 505 tenaga bidan, 436 Perawat, 43 Dokter Umum, 6 Dokter Spesialis dan 13 Dokter gigi. Jumlah ini masih belum mencukupi untuk ditempatkat keseluruh Puskesmas dan rumah sakit yang ada didaerah ini. Tetap diperlukan tenaga medis tambahan ditahun 2014 mendatang.
Dengan penambahan sejumlah tenaga medis tersebut maka pelayanan kesehatan masyarakat akan lebih optimal sesuai dengan lajunya pertumbuhan penduduk didaerah. Saat ini Dinkes pada 2013 akan membangun sebanyak 29 puskesmas pembantu (Pustu) di 14 kecamatan dan lima Pustu pembangunan lanjutan tahun 2012 lalu.
Disisi lain secara simultan Dinkes terus mengupayakan kualitas dan kuatintas dari tenaga medis. Peningkatan program kesehatan juga diupayakan dengan memberikan kesempatan kepada sejumlah tenaga medis untuk melanjutkan pendidikan hingga stata dua (S2) sesuai dengan kebutuhan. Dengan semakin tinggi pendidikan tenaga medis maka semakin tinggi tingkat kinerjanya. Kurikulum berbasis teori yang selama ini diterapkan tidak membuat calon tenaga medis cukup siap terjun ke masyarakat. Dengan adanya peningkatan kualitas, diharapkan berbanding lurus dengan peningkatkan kinerja.
“Secara bertahap kita memberikan kompetensi secara vertikal dengan mengikutsertakan mereka dalam pendidikan, atau cara horizontal dengan mempertemukan mereka dengan tenaga-tenaga medis yang sudah profesional dari berbagai daerah lain yang mempunyai banyak pengalaman, ini dalam upaya meningkatkan kompetensi, ” tambah ayah dari lima orang anak ini.
Strategi dalam tubuh internal
Awal menapakkan kaki di Dinkes, Ia melihat kecenderungan bahwa masing-masing bekerja sesuai dengan bidang yang digeluti. Ia menganggap bahwa tim yang akan dipimpinnya sudah bekerja secara profesional dan berjalan sesuai dengan koridor masing-masing. Namun sedikit sentuhan sinerginitas akan membuat tim ini semakin solid dan menghasilkan keoptimalan pelayanan.
“Ada kecenderungan bahwa masing-masing bidang berjalan sesuai koridornya, saya berfikir bagaimana agar dapat mempersatukan masing-masing bidang sehingga menciptakan keterkaitan dan menghasilkan hal yang luar biasa,” katanya.
Meski bukan berlatarbelakang kesehatan, Suhardi percaya diri akan kemampuannya memberdayaan sumber daya manusia yang ada. Kemampuannya inilah yang kemudian membuat dirinya merasa tidak memiliki hambatan dalam memimpin Dinkes Inhu.
“Mereka memiliki kemampuan yang luas terhadap dunia kesehatan, dan saya memberdayakan mereka untuk membantu saya untuk menjalankan tugas yang diembankan ini” tambahnya lagi.
Bagaimana masyarakat agar sehat merupakan cita-cita yang selalu ditanamkan untuk dicapai elemen pemerintah khususnya bidang kesehatan. Hal ini kemudian diupayakan melalui konsistensi seluruh stakeholder yang terlibat dengan berbagai program yang pastinya mendukung kegiatan yang berhubungan dengan perilaku hidup sehat. “yang terpenting adalah menjaga agara bagaimana masyarakat itu tidak sakit,” tambahnya lagi.
Untungnya cita-cita ini mendapat dukungan penuh dari pimpinannya. Dengan banyaknya arahan dan masukan-masukan, kepercayaan dirinya memimpin Dinkes semakin mantap. Ia berharap seluruh elemen di Dinkes Inhu, baik pegawai, tenaga medis dan masyarakat juga bersama bersinergi menciptakan mayarakat Inhu yang sehat.
Lebih menarik lagi, Ia didukung oleh sang Istri, Wisma Happy yang kini menjabat sebagai anggota DPRD Kab Inhu. Keduanya sejalan dan berkolaborasi saling mendukung pada setiap kegiatannya. Jabatan keduanya memang ideal, disaat pelayanan bidang kesehatan membutuhkan perhatian, maka sang istri sebagai wakil rakyat akan cepat tanggap merespon laporan sang suami. Bahkan dalam setiap kegiatan kunjungan ke daerah terpenci, sang istri selalu setia turun langsung untuk mendampingi ***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar